Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkandan Bahagia Menyambut Ramadhan

Dalam artikel berjudul Amalan menyambut Ramadhan di NU Online yang ditulis Ulil Hadrawy, disebutkan bahwa di antara hal penting dalam menyambut Ramadhan yaitu senang dengan datangnya Ramadhan dan meminta maaf kepada sesama manusia. Dua amal ini terlihat berbeda dalam tulisan, tapi sejatinya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bagi seseorang yang senang dengan datangnya Ramadhan, maka ia akan mengunjungi keluarga, tetangga dan teman untuk membagikan kebahagiaan dan minta maaf. Sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan, bisa ibadah bersama.  

Pertama, saling memaafkan. Amal baik yang bisa dilakukan ketika menyambut datangnya bulan Ramadhan yaitu meminta maaf kepada Allah (taubat) dan saling memaafkan sesama manusia. Namun, bagi yang meminta maaf terlebih dahulu memiliki nilai lebih.  

Dalam kehidupan sosial sesama manusia, tak jarang terjadi kesalahpahaman yang berujung permusuhan. Sehingga dirasakan perlu meminta maaf kepada sesama manusia agar ketika Ramadhan datang, hati dan pikiran dalam keadaan bersih.  

Dalam sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad saw menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini, sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf).  

Sebab nanti di akhirat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus. Orang yang mempunyai tanggungan dan belum meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya: apabila dia punya amal saleh, dari amal shalehnya itulah tanggungannya akan ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, Jawahir al-Bukhari, hlm. 275, hadis nomer: 353 dan shahih Muslim, II/430). 

Kedua, senang dengan kedatangan Ramadhan. Anjuran menyambut Ramadhan dengan senang merupakan ajaran Rasulullah dan kebiasaan para ulama serta orang saleh. Hal ini bisa dilihat dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya sebagai berikut:

 حَدَّثنا عَبْدُ اللهِ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثنا عَفَّانُ، حَدَّثنا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثنا أَيُّوبُ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى الله عَليه وسَلم يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ 

Artinya: “Abdullah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Affan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayyub telah menceritakan kepada kami, dari Abu Qiladah, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah saw. memberikan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya, “Bulan Ramadhan telah datang. Ramadhan adalah bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan puasa atas kalian. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat dan setan-setan dibelenggu di dalamnya. Di dalam bulan Suci Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari pada malam seribu bulan. Orang yang menghalangi kebaikan di dalam bulan Suci Ramadhan ini, maka dia akan terhalang dengan kebaikan.” Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad ini bisa dijadikan dasar. Bagi orang yang beriman, mengetahui keutamaan-keutamaan yang spesial untuk bulan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain adalah kabar gembira yang tidak terhingga.  

Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/amal-baik-sebelum-puasa-saling-memaafkan-dan-bahagia-menyambut-ramadhan-ruXFw

Similar Posts